Back

FAPERTA UNSOED Dampingi Petani Pemulia Dusun Sribit Wonosobo Murnikan Varietas Lokal Sri Kawung

Kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan dan teknologi dari akademisi tak hanya pada aspek hilir yang menjadi muara hasil-hasil penelitian untuk digunakan secara luas di masyarakat, akan tetapi juga di hulu, yang menjadi awal hadirnya suatu teknologi baru. Maraknya informasi di media massa tentang bagaimana menghasilkan varietas baru menjadikan petani di berbagai daerah mencoba berkreasi menyilangkan tanaman padi yang sudah ada. Sayangnya informasi di media massa bersfat sporadis, sehingga belum memberikan pemahaman yang komprehensif terkait metode yang semestinya diupayakan, termasuk bagaimana melakukan seleksi setelah persilangan berhasil dilakukan.  Pak Tukijap, petani pemulia di Dusun Sribit Desa Wonolelo Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo bersama pengurus dan anggota Kelompok Tani Sisodadi mengembangkan padi Sri Kawung dari hasil persilangan varietas Mentik Wangi yang nasinya enak dan beraroma wangi dengan padi lokal Ketan Emas yang berkarakter sangat pulen tetapi daya hasilnya rendah. Beras Sri Kawung selama tiga tahun ini mulai dikenal dan mendapat permintaan tinggi dari masyarakat Kabupaten Wonosobo, saat ini mengalami perubahan karakter: berasnya menjadi tidak lagi beraroma wangi, karakter agronomiknya menjadi tidak seragam, terutama umur panen dan bentuk gabahnya. Kondisi ini disebabkan belum sesuainya metode seleksi yang dilakukan dalam perakitan varietas Sri Kawung dengan kaidah ilmiah yang semestinya.

Menyikapi permasalahan yang dihadapi kelompok tani Sidodadi dan KTNA Kecamatan Wonosobo terkait perubahan sifat padi Sri Kawung, memenuhi permintaan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Wonosobo melalui Koordinator BPP Sri Handayani Kecamatan Wonosobo, Erna Yuliyanti, S.P, Tim Pengabdian kepada masyarakat Fakultas Pertanian Unsoed yang diketuai Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, M.P., Ph.D, beranggotakan Dr. Ir. Ponendi Hidayat, M.P., dan Dr. Dyah Susanti, S.P., M.P. melaksanakan pendampingan bagi petani pemulia melalui fasilitasi program Penerapan Ipteks LPPM Unsoed. Kegiatan diawali diseminasi ipteks dan karakterisasi yang dilaksanakan di BPP Sari Handayani dan lahan produksi padi Sri Kawung yang dikelola KTNA Kecamatan Wonosobo. Pada kesempatan diseminasi ipteks pada Sabtu, 20 April 2024, Prof. Totok menyampaikan gambaran metode pemuliaan tanaman padi serta hal-hal yang perlu dilakukan dalam menghasilkan varietas unggul baru padi. Karakterisasi dilakukan bersama di lapang untuk memastikan karakter ideal yang diharapkan oleh petani. Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan penyelenggaraan bimbingan teknis, seleksi dan pembentukan galur murni. Program Penerapan Ipteks ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani pemulia dalam pembentukan galur murni Sri Kawung sebagai beras unggulan Dusun Sribit Desa Wonolelo, Kabupaten Wonosobo.

Rekam jejak pemulia Fakultas pertanian Unsoed dalam menghasilkan varietas unggul tanaman pangan, di antaranya 2 varietas unggul kedelai (Slamet dan Sindoro) dan 5 varietas unggul padi (Inpago Unsoed 1, Inpari Unsoed 79 Agritan, Inpago Unsoed Parimas, Inpago Unsoed Protani dan Inpari Unsoed P20Tangguh) menjadi salah satu kekuatan dalam mengupayakan diseminasi dan pendampingan ipteks tentang perakitan varietas baru bagi masyarakat yang memiliki minat dalam bidang pemuliaan tanaman, termasuk bagi para petani pemulia. Pendampingan petani pemulia menjadi sumbangsih akademisi untuk mendukung berkembangnya kreativitas petani pemulia dalam menghasilkan varietas-varietas unggul yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.(DS)