Workshop Akreditasi Internasional: “Persiapan dan Strategi Menuju Akreditasi Internasional” di Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman pada hari Rabu, 11 Desember 2024 telah mengadakan Workshop Akreditasi Internasional dengan tema “Persiapan dan Strategi Menuju Akreditasi Internasional”. Sesuai dengan tema dari Workshop tersebut, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mempersiapkan strategi tepat bagi setiap program studi di Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman untuk dapat menuju Akreditasi Internasional. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur pimpinan Fakultas Pertanian, termasuk Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. Sakhidin, M.P., beserta para Wakil Dekan, Ketua Jurusan, Koordinator Program Studi, Ketua dan Sekretaris Gugus Penjamin Mutu (GPM), Ketua dan Sekretaris Gugus Kendali Mutu (GKM) Program Studi, serta seluruh dosen di Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman.
Workshop kali ini dihadiri oleh narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu oleh Dr. Slamet Widodo, S.TP., M.Sc. dari sebagai Sekretaris Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Dr. Sidik Awaludin, S.Kep., M.Kep., Ns., Sp. Kep.MB dari Koordinator Pusat Akreditasi Internasional LP3M Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) dengan dimoderatori oleh Ardiansyah, S.TP., M.Si., Ph.D. yang merupakan salah satu dosen Fakultas Pertanian UNSOED. Acara dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Sakhidin, M.P. dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa dari 10 program studi di Fakultas Pertanian hanya baru terdapat satu program studi yang memperoleh Akreditasi Unggul tetapi beberapa program studi lainnya sedang dalam proses persiapan pengajuan akreditasi unggul. Harapannya dengan adanya Workshop akreditasi internasional ini menambah semangat dan mampu mempersiapkan lebih awal bagi masing-masing program studi.
Berdasarkan pemaparan yang disampaikan oleh Dr. Slamet Widodo, S.TP., M.Sc. yang juga merupakan Ketua Taskforce Akreditasi Internasional IABEE (2022) menyampaikan bahwa dalam mempersiapkan pengajuan Akreditasi Internasional, setiap program studi harus memahami tentang cakupan bidang ilmu menurut Keputusan Dirjendiktiristek No. 163 Tahun 2022 tentang nama program studi pada jenis Pendidikan Akademik dan Profesi agar dapat menyesuaikan dengan Lembaga Akreditasi Internasional yang tertera dalam Kemendikbudristek No. 236 Tahun 2024. Hal ini bertujuan agar program studi dapat lebih mempersiapkan beberapa poin penting terkait dengan bukti dukung yang harus dipersiapkan pada kegiatan pengajuan akreditasi internasional sehingga dapat berjalan lebih efektif, tepat dan memberikan hasil terbaik.
Penjelasan tersebut juga diperkuat dengan pemaparan yang disampaikan oleh Dr. Sidik Awaludin, S.Kep., M.Kep., Ns., Sp. Kep.MB sebagai Koordinator Pusat Akreditasi Internasional LP3M yang menyampaikan bahwa akreditasi internasional ini merupakan salah satu upaya dari implementasi visi Unsoed yang diakui Dunia pada tahun 2034. Pertahun 2024 ini baru terdapat 7 Prodi di UNSOED yang sudah terakreditasi Internasional. Fakultas Pertanian menjadi Fakultas keempat yang melaksanakan Workshop terkait dengan persiapan akreditasi Internasional. Melihat dari kondisi yang ada, Dr. Sidik Awaludin menyampaikan bahwa masing-masing prodi apabila akan mengajukan akreditasi internasional harus mulai mempersiapkan lebih awal semua kelengkapan untuk proses pengajuan akreditasi.
Beliau juga mengingatkan bahwa terdapat beberapa tantangan dalam mengajukan akreditasi internasional seperti biaya yang sangat mahal, pastinya akan terdapat perubahan secara menyeluruh yang berbeda dengan pada saat akreditasi sebelumnya, serta kemungkinan adanya penolakan dari internal dikarenakan belum mampunya program studi untuk memenuhi semua persyaratan yang harus disiapkan sebelum mengajukan akreditasi Internasional.
Maka dari itu terdapat tiga indikator yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan akreditasi internasional yang meliputi Komitmen dari program studi baik dari pimpinan dan juga dosen prodi, kesiapan administratif minimal 60% dari hasil asessmen kesiapan, serta kemampuan prodi secara substansi berupa pengetahuan, pengalaman maupun pemenuhan standar rencana umum dalam pengisian dokumen sesuai dengan lembaga akreditasi yang dituju. Terakhir adalah harus adanya dukungan baik dari Universitas dan fakultas terkait dengan persiapan sarana dan prasarana Prodi.
Workshop Akreditasi Internasional ini ditutup dengan kesimpulan yang disampaikan oleh Moderator bahwa Kualitas ada bukan terjadi karena suatu kebetulan tetapi membutuhkan sebuah proses. Dengan adanya workshop ini, diharapkan seluruh program studi Faperta UNSOED dapat lebih mempersiapkan untuk pengajuan akreditasi internasional.