Back

Unsoed Sampaikan Laporan Akhir SID Cetak Sawah Rakyat di Sumatera Selatan

Palembang, 21 Agustus 2025 – Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) resmi menyampaikan laporan akhir kegiatan Survei Investigasi dan Desain (SID) Cetak Sawah Rakyat yang dilaksanakan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dan Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA), Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan ini berlangsung pada 21 Agustus 2025 dan dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan penting di sektor pertanian, baik di tingkat nasional maupun sub nasional.

Hadir dalam kesempatan ini Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Unsoed, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumatera Selatan, Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Direktur Serealia dan Direktur Pupuk Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten PALI, Dinas Pertanian Kabupaten MUBA dan perwakilan KOREM dan KODIM, serta perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Kegiatan ini menjadi forum strategis untuk memaparkan hasil kajian dan investigasi lapangan yang telah dilakukan oleh Tim Unsoed, sekaligus merumuskan langkah tindak lanjut implementasi program cetak sawah rakyat di wilayah Kabupaten PALI dan MUBA.

Dalam sesi pembukaan, Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Unsoed menegaskan komitmen perguruan tinggi dalam mendukung program strategis ketahanan pangan nasional. “Unsoed hadir tidak hanya sebagai institusi akademik, tetapi juga sebagai mitra nyata pemerintah dan masyarakat dalam membangun kemandirian pangan dan mewujudkan Asta Cita yang menjadi visi Presiden Prabowo”. Hasil SID ini diharapkan dapat menjadi dasar perencanaan yang kuat dan aplikatif bagi pengembangan sawah baru di Sumatera Selatan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian TPH Provinsi Sumatera Selatan yang diwakili oleh Pak Ilfantria menekankan pentingnya hasil SID bagi keberhasilan program cetak sawah rakyat. “Program cetak sawah rakyat bukan hanya soal membuka lahan baru, tetapi bagaimana kita memastikan sawah tersebut benar-benar produktif, dikelola dengan baik, sehingga proses perencanaan di SID harus dilakukan secara benar dan sesuai kaidah ilmiah” ujarnya.

Program cetak sawah rakyat sendiri bertujuan untuk memperluas lahan tanam padi, meningkatkan produksi pangan nasional, mengurangi ketergantungan impor beras, serta memperkuat ketahanan pangan daerah dan nasional. Selain itu, program ini juga diharapkan mampu membuka lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan petani, serta mengoptimalkan pemanfaatan lahan-lahan potensial yang belum tergarap secara produktif.

Tim SID Fakultas Pertanian Unsoed memaparkan hasil survei yang meliputi analisis kesesuaian lahan, potensi pengairan, aspek sosial-ekonomi masyarakat, hingga desain teknis cetak sawah. Hasil investigasi menunjukkan bahwa kedua kabupaten memiliki potensi besar untuk pengembangan lahan sawah baru, namun membutuhkan dukungan kelembagaan petani, penguatan sistem tata kelola air, serta pembinaan pasca konstruksi agar program berjalan optimal dan berkelanjutan.

Kegiatan ini diharapkan menjadi pijakan awal bagi implementasi program cetak sawah rakyat di Sumatera Selatan, dengan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan masyarakat. Pasca penyelesaian desain dan RAB, akan dilakukan kontrak konstruksi cetak sawah yang pelaksanaannya akan dilakukan oleh TNI. Hal ini menjadi bentuk sinergi para pihak dalam mendukung pencapaian swasembada pangan di Indonesia.