Sejarah Program Studi Proteksi Tanaman
Program Studi S1 Proteksi Tanaman didirikan sebagai respons terhadap kekhawatiran terhadap masalah luasnya hama dan penyakit tanaman yang masih belum teratasi di lapangan, selain kebutuhan akan tenaga ahli proteksi tanaman di lingkungan tertentu. Sebelumnya, terdapat jurusan HPT yang beroperasi sejak awal berdirinya Fakultas Pertanian Unsoed. Namun, pada tahun 2008, jurusan tersebut harus digabungkan ke dalam Program Studi Agroteknologi. Tahun 2023 Program Studi S1 Proteksi Tanaman didirikan berdasar SK Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 997/E/O/2023 tanggal 28 Desember 2023. Pembentukan Program Studi Proteksi Tanaman menjadi dasar bagi pengembangan Profesi Dokter Tanaman, yang saat ini sedang dalam penyusunan dokumen akademik. Program ini memungkinkan pertukaran mata kuliah dengan beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang tergabung dalam APSITA (Asosiasi Program Studi Proteksi Tanaman). Program ini terbuka untuk partisipasi mahasiswa melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Proteksi. Kurikulum pada Program Studi S1 Proteksi Tanaman disusun berdasarkan masukan dari pemangku kepentingan, membandingkan dengan program studi sejenis di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, hasil diskusi dengan narasumber, dan melihat kebutuhan pengguna. Program Studi S1 Proteksi Tanaman mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dengan Keputusan Nomor 454/SK/BAN-PT/Ak.P/S/II/2024 tertanggal 20 Februari 2024 dengan status Terakreditasi Sementara dengan peringkat Baik.
Saat ini PS Proteksi Tanaman sudah dan sedang menjalin kerjasama dengan berbagai pihak baik perguruan tinggi, institusi pemerintah, dan swasta, antara lain. Bersama dengan perguruan tinggi yang tergabung dalam APSITA (Asosiasi Program Studi Proteksi Tanaman), PS Proteksi melakukan kerjasama pertukaran mahasiswa dalam program MBKM. Kerjama dengan institusi pemerintah tercakup dalam kegiatan Bimbingan Teknis (BIMTEK) petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dan Penyuluh Pertanian dan berbagai pelatihan pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Kegiatan efikasi pestisida merupakan salah satu bentuk kerjasama dengan pihak swasta, antara lain PT Bayer Indonesia, PT Dharma Guna Wibawa, PT Syngenta, dan sebagainya.
Koordinator Program Studi: Prof. Ir. Loekas Soesanto, M.S., Ph.D.
Visi :
Pada Tahun 2034 Program Studi Proteksi Tanaman sebagai pusat kajian pengembangan ilmu dan teknologi, sumberdaya manusia, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat khususnya di bidang Proteksi Tanaman yang bermutu tinggi, inovatif, efektif dan efisien berbasis kelestarian dan keseimbangan alam
Misi :
- Menghasilkan lulusan yang berkualitas dengan dasar keilmuan yang tangguh di bidang proteksi tanaman secara profesional, yang memiliki dedikasi yang tinggi dan akhlak mulia.
- Memanfaatkan dan mengembangkan sumberdaya dalam bidang proteksi tanaman, guna melindungi produk pertanian dan turunannya akibat kerusakan oleh organisme pengganggu tanaman dan mendukung perekonomian nasional.
- Mengembangkan ilmu dalam bidang proteksi tanaman melalui kegiatan penelitian yang intensif guna mendukung pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat serta pengembangan kewirausahaan.
- Membantu masyarakat dan pemerintah dalam kegiatan perlindungan tanaman dan perdagangan produk pertanian
Tujuan (Program Education Objectives) Program Studi S1 Proteksi Tanaman
- Menghasilkan lulusan yang tangguh dan mampu memecahkan masalah praktis, berkomunikasi, berkolaborasi, berjiwa pemimpin, wirausaha dan belajar mandiri sepanjang hayat.
- Menghasilkan lulusan yang mampu menunjukkan sikap dan perilaku profesional serta inovatif dalam berkarya sesuai dengan etika profesi dan norma kehidupan masyarakat maupun secara global.
- Menghasilkan lulusan yang mampu mengetahui konsep dan prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi dalam disiplin ilmu pertanian dan proteksi tanaman
Perumusan keunikan dari program studi Proteksi Tanaman ini didasarkan pada benchmarking yang telah dilakukan pada 2 (dua) perguruan tinggi, yaitu UGM dan UNEJ serta Asosiasi Program Studi Proteksi Tanaman (APSITA). Berdasarkan kegiatan benchmarking tersebut dapat dipetakan bahwa pada Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), terdapat Program Studi Proteksi Tanaman yang fokus untuk menjadi pusat pengembangan sumberdaya manusia dan IPTEKS terbaik dalam bidang proteksi tanaman dan menjadikan program studi proteksi tanaman sebagai pusat kajian untuk pengembangan ilmu dan teknologi, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat khususnya di bidang Proteksi Tanaman yang bermutu dan berkualifikasi tinggi, inovatif, efektif dan efisien berbasis kelestarian dan keseimbangan alam.
Universitas Gadjah Mada memiliki Departemen Hama dan Penyakit Tanaman, yang berfokus menjadi program studi bertaraf internasional yang berkualitas, berdaya saing dan mampu memecahkan secara inovatif masalah perlindungan tanaman dengan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Asosiasi Program Studi Proteksi Tanaman (APSITA) merupakan wadah perhimpunan Program Studi Proteksi Tanaman di seluruh Indonesia.
Berdasarkan benchmarking yang telah dilakukan, maka Program studi Proteksi Tanaman Unsoed, memiliki keunikan dan keunggulan dibandingkan dengan ketiga universitas tersebut di atas. Keunikan tersebut meliputi mata kuliah Manajemen OPT dan Kesehatan Tanaman, Pengelolaan OPT Durian, Manajemen Hama Gudang dan Pemukiman, serta Teknologi Biopestisida dan Metabolit Sekunder sebagai mata kuliah wajib prodi. Mata kuliah pilihan khas yang ditawarkan adalah Teknik Fotografi OPT, serta Koleksi Serangga dan Penyimpanan Mikroba.
CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN
No. | Capaian |
CPL-1 | Mampu berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan beragama bermasyarakat berbangsa bernegara, dengan semangat kemandirian, kejuangan, kemanusiaan dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila. |
CPL-2 | Mampu memahami pentingnya kebutuhan belajar sepanjang hayat, termasuk kebutuhan akan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini dalam bidang pertanian |
CPL-3 | Mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar sebagai landasan berpikir kritis, logis dan sistematis yang relevan dengan pengembangan bidang dan kearifan lokal yang berkelanjutan sesuai dengan bidang Proteksi Tanaman. |
CPL-4 | Menguasai pengetahuan dasar tentang ilmu pertanian dan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman, termasuk pengetahuan tentang ilmu hama dan penyakit tanaman disertai bioekologi hama dan patogen tanaman |
CPL-5 | Mampu menerapkan dan mengembangkan teknik dasar proteksi tanaman serta mengelola, menganalisis dan mengevaluasi secara proporsional dan profesional penggunaan sumber daya secara optimum. |
CPL-6 | Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan bidang keahliannya serta dapat mengkomunikasikannya secara global baik lisan maupun tulisan |
CPL-7 | Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah berdasarkan hasil analisis informasi dan data sesuai bidang keahliannya, |
CPL-8 | Mampu mendiagnosis gangguan kesehatan tanaman, mengidentifikasi OPT, serta menilai kerusakan tanaman berbasis sains dan teknologi; |
CPL-9 | Mampu menganalisis permasalahan hama dan penyakit tanaman, merumuskan dan menerapkan strategi pengelolaannya secara terpadu untuk mendukung ketahanan dan keamanan produk pertanian yang berkelanjutan. |
STRUKTUR DAN SILABI MATA KULIAH
Semester I (20 SKS) | |||||
No | Kode | Nama Mata Kuliah | Kredit | Prasyarat | |
K | P | ||||
UNO1001 | Pancasila | 2 | 0 | – | |
2 | UNO1002 | Pendidikan Agama Islam* | 2 | 0 | – |
| UNO1003 | Pendidikan Agama Katholik* |
|
|
|
| UNO1004 | Pendidikan Agama Kristen Protestan* |
|
|
|
| UNO1005 | Pendidikan Agama Budha* |
|
|
|
| UNO1006 | Pendidikan Agama Hindu* |
|
|
|
| UNO1009 | Pendidikan Agama Konghucu* |
|
|
|
3 | UNO1008 | Jatidiri Unsoed | 2 | 0 | – |
4 | UNO1010 | Bahasa Indonesia | 2 | 0 | – |
5 | PNU231101 | Pengantar Ilmu Pertanian | 3 | 0 | – |
6 | PNA231101 | Biologi Pertanian | 2 | 1 | – |
7 | PNP241101 | Ilmu Hama Tanaman | 2 | 1 | – |
8 | PNA231103 | Dasar Ilmu Tanah | 2 | 1 | – |
Jumlah | 17 | 3 |
| ||
Total | 20 |
| |||
Semester II (20 SKS) | |||||
No | Kode | Nama Mata Kuliah | Kredit | Prasyarat | |
K | P | ||||
1 | UNO1007 | Kewarganegaraan | 2 | 0 | – |
2 | PNU231202 | Bahasa Inggris | 2 | 0 | – |
3 | PNA232204 | Fisiologi Tumbuhan | 2 | 0 | PNA231101 |
4 | PNA231206 | Statistika Pertanian | 2 | 0 | – |
5 | PNA231207 | Agroklimatologi | 2 | 1 | – |
6 | PNA231208 | Genetika Tumbuhan | 2 | 1 | – |
7 | PNA231209 | Agronomi | 2 | 1 | – |
8 | PNA231210 | Mikrobiologi Pertanian | 2 | 1 | – |
Jumlah | 16 | 4 |
| ||
Total | 20 |
| |||
Semester III (24 SKS) | |||||
No | Kode | Nama Mata Kuliah | Kredit | Prasyarat | |
K | P | ||||
1 | PNA232313 | Kesuburan Tanah dan Pemupukan | 2 | 1 | PNA231103 |
2 | PNP241302 | Ilmu Penyakit Tanaman | 2 | 1 | – |
3 | PNP242303 | Invertebrata dan Vertebrata Hama | 4 | 2 | PNA231101 |
4 | PNA232317 | Perancangan Percobaan | 3 | 0 | PNA231206 |
5 | PNB231102 | Sosiologi Pertanian | 2 | 1 | – |
6 | PNP242305 | Patogen Tanaman | 4 | 2 | PNP241304 |
Jumlah | 17 | 7 |
| ||
Total | 24 |
| |||
Semester IV (24 SKS) | |||||
No | Kode | Nama Mata Kuliah | Kredit | Prasyarat | |
K | P | ||||
1 | PNA232424 | Metodologi Penelitian | 2 | 0 | PNA232317 |
2 | PNP241406 | Ilmu dan Teknik Pengendalian Gulma | 2 | 1 | – |
3 | PNP242407 | Hama Penting Tanaman Utama | 2 | 1 | PNP241101 |
4 | PNP242408 | Penyakit Penting Tanaman Utama | 2 | 1 | PNP241302 |
5 | PNP242409 | Pengendalian Hayati | 2 | 1 | PNP241101, PNP241302 |
6 | PNP242410 | Pengantar Pemuliaan Tanaman Tahan Hama dan Penyakit | 2 | 0 | PNP241302 |
7 | PNU231403 | Agrotechnopreneurship | 2 | 1 | – |
8 | PNB232209 | Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian | 2 | 1 | – |
9 | PNP241411 | Pestisida Pertanian | 2 | 0 | – |
Jumlah | 18 | 6 |
| ||
Total | 24 |
| |||
Semester V (23 SKS) |
|
|
| ||
No | Kode | Nama Mata Kuliah | Kredit | Prasyarat | |
K | P | ||||
1 | PNA231530 | Pertanian Presisi | 2 | 0 | – |
2 | PNP242512 | Pengelolaan OPT Durian | 2 | 0 | PNP241101, PNP241302 |
3 | PNP241513 | Karantina Tumbuhan | 2 | 0 | – |
4 | PNP242514 | Peramalan Hama dan Epidemiologi Penyakit Tanaman | 2 | 0 | PNP241101, PNP241302 |
5 | PNP242515 | Bioteknologi Proteksi Tanaman | 2 | 1 | – |
7 | PNP242516 | Budidaya Antagonis dan Musuh Alami | 2 | 1 | PNP242409 |
8 | PNP242517 | Manajemen Hama Gudang dan Pemukiman | 2 | 0 | PNP241101 |
9 | PNP242518 | Penyakit Benih dan Pasca panen | 2 | 1 | PNP241302 |
10 | PNP242519 | Manajemen OPT dan Kesehatan Tanaman | 2 | 2 | PNA231103, PNA231209, PNP241101, PNP241302 |
Jumlah | 18 | 5 |
| ||
Total | 23 |
| |||
Semester VI (23 SKS) | |||||
No | Kode | Nama Mata Kuliah | Kredit | Prasyarat | |
K | P | ||||
1 | PNP242620 | Teknologi Biopestisida dan Metabolit Sekunder | 2 | 1 | PNP242409 |
2 | PNP241621 | Kebijakan Proteksi Tanaman | 2 | 0 | – |
3 | PNP242622 | Klinik Tanaman | 2 | 1 | PNP242519 |
4 | PNU231504 | Praktik Kerja Lapangan | 0 | 3 |
|
5 | UNO4009 | KKN | 0 | 3 |
|
6 | PNU231605 | Seminar | 0 | 1 |
|
7 |
| MK pilihan (3-8 sks) |
|
|
|
Jumlah |
|
|
| ||
Total | 15-23 |
| |||
Semester VII/VIII (10 SKS) | |||||
No | Kode | Nama Mata Kuliah | Kredit | Prasyarat | |
K | P | ||||
1 | PNU232606 | Skripsi | 0 | 6 |
|
2 |
| MK pilihan (≥ 4 sks) |
|
|
|
Jumlah | – | ||||
Total | 8-18 |
| |||
MK Pilihan* (*MK Pilihan dapat diambil mulai semester VI dengan total SKS 12 SKS terdiri atas MK prodi sendiri dan MK prodi lain) | |||||
No | Kode | Nama Mata Kuliah | Kredit | Semester | |
K | P | ||||
|
| MK Prodi Sendiri |
|
|
|
1 | PNP241522 | Patogen Tular Tanah | 2 | 1 | Gasal |
2 | PNP241526 | Patologi Serangga | 2 | 1 | Gasal |
3 | PNP241527 | Teknik Fotografi OPT | 1 | 1 | Genap |
4 | PNP241623 | Koleksi Serangga dan Penyimpanan Mikroba | 1 | 1 | Genap |
SILABI MATA KULIAH
Matrik Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang dibebankan pada mata kuliah
Mata Kuliah | CPL | ||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | |
Pancasila | v | v | v | ||||||
Pendidikan Agama | v | v | v | ||||||
Jatidiri Unsoed | v | v | v | ||||||
Bahasa Indonesia | v | v | v | ||||||
Pengantar Ilmu Pertanian | v | v | v | ||||||
Biologi Pertanian | v | v | v | ||||||
Ilmu Hama Tumbuhan | v | v | v | ||||||
Dasar Ilmu Tanah | v | v | v | ||||||
Kewarganegaraan | v | v | v | ||||||
Bahasa Inggris | v | v | v | ||||||
Fisiologi Tumbuhan | v | v | v | ||||||
Statistika Pertanian | v | v | v | ||||||
Agroklimatologi | v | v | v | ||||||
Genetika Tumbuhan | v | v | v | ||||||
Agronomi | v | v | v | ||||||
Mikrobiologi Pertanian | v | v | v | ||||||
Kesuburan Tanah dan Pemupukan | v | v | v | ||||||
Ilmu Penyakit Tanaman | v | v | v | ||||||
Invertebrata dan Vertebrata Hama | v | v | v | ||||||
Perancangan Percobaan | v | v | v | ||||||
Ilmu dan Teknik Pengendalian Gulma | v | v | v | ||||||
Patogen Tanaman | v | v | v | ||||||
Metodologi Penelitian | v | v | v | ||||||
Hama Penting Tanaman Utama | v | v | v | v | |||||
Penyakit Penting Tanaman Utama | v | v | v | v | |||||
Pengendalian Hayati | v | v | v | ||||||
Pemuliaan Tanaman Tahan Hama dan Penyakit | v | v | v | ||||||
Budidaya Antagonis dan Musuh Alami | v | v | v | ||||||
Karantina Tumbuhan | v | v | v | ||||||
Peramalan Hama dan Epidemiologi Penyakit Tanaman | v | v | v | ||||||
Bioteknologi Perlindungan Tanaman | v | v | v | ||||||
Agrotechnopreneurship | v | v | v | ||||||
Pertanian Presisi | v | v | v | ||||||
Manajemen OPT dan Kesehatan Tanaman | v | v | v | v | |||||
Klinik Tanaman | v | v | v | v | |||||
Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian | v | v | v | ||||||
Pengelolaan OPT Durian | v | v | v | ||||||
Kebijakan Proteksi Tanaman |
| v | v | v | |||||
Manajemen Hama gudang dan pemukiman |
| v | v | v | |||||
Penyakit Benih dan Pasca panen |
| v | v | v | |||||
Teknologi Biopestisida dan Metabolite Sekunder |
| v | v | v | |||||
Praktik Kerja Lapangan |
| v | v | v | |||||
KKN | v | v | v | v | |||||
Seminar | v | v | v | v | |||||
Skripsi |
| v | v | v | v | ||||
Patogen tular tanah |
| v | v | v | |||||
Patologi Serangga |
| v | v | v | |||||
Teknik fotografi OPT |
| v | v | v | v | ||||
Koleksi Serangga dan Penyimpanan Mikroba |
| v | v | v | |||||
JUMLAH CPL | 8 | 10 | 16 | 20 | 20 | 19 | 28 | 10 | 23 |
Skema MBKM Prodi Proteksi Tanaman
Program Studi Proteksi Tanaman memberikan hak kepada mahasiswa untuk melakukan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sejak semester 5 (lima). Bentuk kegiatan pembelajaran (BKP) MBKM yang dapat diambil oleh mahasiswa adalah:
1) Pertukaran Mahasiswa,
2) Magang,
3) Studi Independen,
4) Riset,
5) Kewirausahaan,
6) Kampus Mengajar,
7) KKN Tematik/Membangun Desa, dan
8) Proyek Kemanusiaan.
Pada kegiatan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, mahasiswa dapat mengambil mata kuliah yang ditawarkan oleh program studi yang tergabung dalam Asosiasi Program Studi Proteksi Tanaman Indonesia (APSITA). Universitas yang memiliki Prodi Proteksi dan tergabung dalam APSITA antara lain UGM, IPB, UNEJ, UNILA, UNHAS, UNSRI, UNAND, Univ Halu Oleo, dan UNSYIAH.
Mahasiswa dapat mengikuti BKP magang sekaligus Praktik Kerja Lapangan (PKL) di perusahaan swasta yang bekerjasama dengan Fakultas Pertanian UNSOED, antara lain Great Giant Pineapple (GGP) di Lampung, Badan Karantina Pertanian, dan PT Benih Citra Asia (BCA). BKP magang dalam MBKM juga dapat diikuti mahasiswa melalui kegiatan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang ditawarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, ataupun kegiatan magang MBKM yang ditawarkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). BKP Studi Independen, Kampus Mengajar, dan Proyek Kemanusiaan dapat menjadi pilihan BKP MBKM yang diikuti mahasiswa. BKP tersebut ditawarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi. BKP Riset dapat diikuti mahasiswa dan diekuivalenkan dengan kegiatan penelitian dalam penyelesaian tugas akhir mahasiswa. BKP Riset ditawarkan oleh Lembaga Pemerintah antara lain BRIN. Kegiatan BKP Kewirausahaan dan KKN Tematik/ Membangun Desa difasilitasi oleh Fakultas, dan dapat diikuti mahasiswa dalam kegiatan MBKM. Proses penyetaraan BKP dengan sks mata kuliah dilaksanakan berdasarkan peraturan yang berlaku dan telah ditetapkan di tingkat Fakultas.
Program Studi Proteksi Tanaman memiliki beberapa fasilitas laboratorium, yaitu:
1. Laboratorium Pengajaran
Digunakan untuk pelaksanaan praktikum mahasiswa Program Studi Agroteknologi yang mengambil peminatan Perlindungan Tanaman dan Program Studi Proteksi Tanaman.
2. Laboratorium Penyakit Tanaman
Terdiri dari Laboratorium Bakteriologi dan Laboratorium Mikologi
3. Laboratorium Hama
4. Rumah Kaca (Experimental Farm)
Profil Lulusan
Dengan ilmu yang lebih spesifik dan ketrampilan khusus bidang perlindungan tanaman yang dimiliki oleh lulusan Program Studi Proteksi Tanaman, diharapkan banyak lulusan yang lebih mudah diterima di pangsa kerja/ berwirausaha dengan masa tunggu singkat. Adapun profil lulusan yang dihasilkan dari bidang proteksi tanaman, antara lain:
- Dokter tanaman sebagai profesi yang dibutuhkan untuk pengembangan klinik tanaman di seluruh indonesia
- Peneliti, Penelitian merupakan kegiatan untuk mengembangkan atau menemukan kebaruan dan kebenaran apapun yang dilakukan secara ilmiah. Secara khusus peneliti bertanggung jawab untuk membantu pelaksanaan penelitian khususnya di bidang perlindungan tanaman, bidang pertanian secara umum maupun di bidang-bidang yang terkait dengan sub sektor pertanian.
- Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman Pengamat Hama dan Penyakit (POPT-PHP) dibutuhkan di seluruh Kecamatan di Indonesia POPT-PHP merupakan personal yang jabatannya memiliki ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan pengamatan, peramalan, pemeriksaan, pengasingan dan pengendalian OPT. Memiliki tugas pokok menyiapkan, melaksanakan pengendalian, menganalisis dan mengevaluasi, membimbing, mengembangkan metode pengendalian, melakukan pemantauan daerah sebar OPT serta melakukan melakukan koleksi OPT.
- Petugas Karantina Pertanian (Badan Karantina Indonesia), Petugas Karantina Pertanian memiliki tugas pokok untuk melindungi kekayaan sumber daya alam, khususnya melindungi pertanian dari ancaman serangan organisme pengganggu tumbuhan dan hama penyakit hewan yang membahayakan produksi pertanian dan juga kesehatan manusia.
- Pendidik, Pendidik memiliki tugas untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, keterampilan, dan metode terkait monitoring dan identifikasi organisme pengganggu tumbuhan dan taktik atau metode pengelolaannya. Peserta didik merupakan siswa SMK Pertanian, petani, mahasiswa dan personil yang terkait dengan pertanian. Kegiatan pendidikan dilaksanakan melalui pertemuan, sarasehan, diskusi, kegiatan belajar mengajar, dan bentuk lain yang mendukung.
- Konsultan, Konsultan memberikan saran, petunjuk, pertimbangan, nasihat dan masukan yang dihargai banyak pihak. Seorang konsultan menjual/menyediakan jasa kepenasehatan (consultancy service). Penyediaan jasa tersebut diperuntukkan untuk perusahaan serta klien personal
- Pengusaha/ Wirausaha, Pengusaha bidang perlindungan tanaman dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menciptakan produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun manajemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Kegiatan usahanya secara khusus difokuskan pada segala hal terkait dengan bidang perlindungan tanaman atau pertanian secara umum. Sebagai contoh adalah pengusaha produk pestisida nabati, produk biopestisida, pelaku agribisnis jamur, pengusaha benih dan produk pertanian serta jasa di bidang pengelolaan organisme pengganggu tumbuhan
- Tenaga laboratorium dan lapangan bidang perlindungan tanaman, Tenaga laboratorium dan lapangan bidang perlindungan tanaman merupakan personal yang jabatannya memiliki ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk mengelola laboratorium dan mendukung pekerjaan perlindungan tanaman di lapangan. Memiliki tugas pokok mengelola laboratorium, menganalisis dan mengembangkan metode pengendalian OPT yang dapat digunakan di lapangan, mendukung kegiatan perlindungan tanaman di lapangan seperti identifikasi, eksplorasi, pengambilan sampel, dan membantu rekomendasi dan pencegahan OPT di lapangan.
- Formulator Pestisida, Formulator pestisida, pada umumnya memberikan informasi yang berhubungan dengan produk pestisida yang dihasilkan. Selain itu, petugas formulator pestisida juga mengenalkan dan memasarkan obat-obat pertanian seperti pestisida guna memberikan hasil yang maksimal dalam melakukan budidaya pertanian pada kelompok tani.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor: 454/SK/BAN-PT/Ak.P/S/II/2024, Program Studi Proteksi Tanaman Berstatus Terakreditasi Sementara.
Akreditasi Prodi | Tahun 2024-2029 |
Isi Konten
Sebagai satu-satunya Prodi Universitas di Jawa Tengah, Program Studi S1 Proteksi Tanaman Unsoed memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri. Keunikan tersebut meliputi mata kuliah Manajemen OPT, Manajemen Kesehatan Tanaman, Pengelolaan OPT Durian, Teknologi Biopestisida dan Metabolit Sekunder sebagai mata kuliah wajib prodi. Mata kuliah pilihan khas yang ditawarkan adalah Manajemen Hama Gudang dan Pemukiman, Koleksi Serangga dan Penyimpanan Mikroba, Teknik Fotografi OPT.
Struktur kurikulum pada Program Studi Proteksi Tanaman juga mencakup kompetensi pendukung yaitu menghasilkan lulusan yang selain memahami konsep Proteksi Tanaman juga mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan jaman di bidang pertanian seperti kemampuan berbahasa Inggris, agrotechnopreneurship, pengembangan bioteknologi proteksi tanaman, peningkatan wawasan pengendalian hayati, pestisida dan biopestisida pertanian, serta pengetahuan terhadap masalah khusus hama penyakit tumbuhan.
Mengacu pada PP No.6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman, fokus penelitian dan pengabdian masyarakat bidang proteksi tanaman meliputi pengendalian hama dan patogen (OPT) secara terpadu dan ramah lingkungan. Selain itu, kami menghasilkan produk biopestisida berbasis metabolit sekunder untuk pengendali OPT sejak pra tanam hingga pasca panen guna menekan populasi OPT di bawah ambang ekonomi dan mengenalkan teknologi tersebut kepada petani.
Konten Tab
Konten Tab
Bimbingan Teknis Pembuatan Biopestisida Berbasis Metabolit Sekunder untuk Petani Pepaya di Desa Madura, Kabupaten Cilacap
Cilacap, 18 Oktober 2024 – Sebanyak 50 petani pepaya dari Desa Madura, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, mengikuti bimbingan teknis (bimtek) mengenai pembuatan biopestisida berbasis metabolit sekunder. Acara ini diselenggarakan atas undangan PT. Sewu Segar Nusantara dengan menghadirkan narasumber ahli, Prof. Ir. Loekas Soesanto, M.S., Ph.D., seorang pakar bidang perlindungan tanaman Universitas Jenderal Soedirman.
Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (18/10) ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman petani terhadap alternatif pengendalian hama dan patogen yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Metabolit sekunder, yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau tanaman tertentu, memiliki potensi besar sebagai pestisida alami untuk menggantikan bahan kimia sintetis yang berpotensi merusak lingkungan.
Dalam paparannya, Prof. Loekas menjelaskan secara rinci proses pembuatan biopestisida metabolit sekunder, mulai dari pemilihan bahan dasar, teknik fermentasi, hingga cara aplikasinya di lapangan. “Dengan memanfaatkan metabolit sekunder, petani tidak hanya dapat menekan biaya produksi, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem pertanian,” ujar Prof. Loekas.
Para peserta terlihat antusias mengikuti bimtek ini. Selain sesi teori, mereka juga diajak langsung mempraktikkan proses pembuatan biopestisida. PT. Sewu Segar Nusantara, sebagai pengundang, menegaskan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan petani lokal melalui pelatihan-pelatihan yang relevan. “Kami berharap bimbingan ini dapat memberikan dampak positif bagi produktivitas dan keberlanjutan usaha tani pepaya di Desa Madura,” ujar perwakilan perusahaan.
Dengan keberhasilan kegiatan ini, diharapkan penggunaan biopestisida alami berbasis metabolit sekunder dapat semakin meluas, menciptakan pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan di masa depan. (DI)
Bakti Tani Wilayah: Mahasiswa Agroteknologi se-Jateng dan DIY Gali Ilmu Pembuatan Metabolit Sekunder Trichoderma sp.
Purbalingga, 19 Oktober 2024 – Puluhan mahasiswa Agroteknologi dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Tengah dan DIY mengikuti pelatihan teknologi pembuatan metabolit sekunder Trichoderma sp. Kegiatan ini berlangsung di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, dalam rangkaian acara Bakti Tani Wilayah yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (HIMAGROTEK) pada Sabtu (19/10).
Acara ini menghadirkan Prof. Ir. Loekas Soesanto, M.S., Ph.D., pakar perlindungan tanaman, dari Universitas Jenderal Soedirman. Dalam sesi pertama, Prof. Loekas memberikan materi tentang pengelolaan penyakit tanaman secara ramah lingkungan, yang memanfaatkan agen hayati seperti Trichoderma sp. sebagai solusi alternatif untuk menekan penggunaan pestisida kimia.
“Trichoderma sp. adalah mikroorganisme yang sangat bermanfaat untuk mengendalikan patogen tanaman. Metabolit sekundernya memiliki sifat antimikroba yang kuat dan dapat membantu meningkatkan ketahanan tanaman secara alami,” jelas Prof. Loekas.
Setelah sesi teori, para peserta diajak untuk mempraktikkan langsung pembuatan metabolit sekunder Trichoderma sp. Proses ini meliputi tahap isolasi, perbanyakan mikroorganisme, hingga aplikasi di lapangan. Para mahasiswa terlihat antusias mengikuti setiap tahap, yang diharapkan dapat menjadi bekal mereka dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan di masa depan.
Bakti Tani Wilayah bertujuan untuk mempererat kerja sama mahasiswa agroteknologi lintas perguruan tinggi serta meningkatkan pemahaman mereka tentang teknologi ramah lingkungan. HIMAGROTEK berharap kegiatan ini menjadi langkah nyata mahasiswa dalam mendukung pertanian berkelanjutan.
Dengan keberhasilan pelatihan ini, diharapkan mahasiswa Agroteknologi semakin siap untuk menjadi agen perubahan dalam pertanian yang ramah lingkungan dan berbasis teknologi hayati. (DI)
Kunjungan ke Great Giant Food (GGF) Lampung: Fokus pada Penanganan Penyakit Tanaman secara Organik
Lampung, 29 Oktober 2024 – Great Giant Food (GGF) menjadi tuan rumah kunjungan ilmiah Prof. Ir. Loekas Soesanto, M.S., Ph.D., pakar perlindungan tanaman Universitas Jendral Soedirman. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kesehatan tanaman pepaya dan pisang di GGF, memeriksa proses pembuatan bipestisida metabolit sekunder berbasis agensia hayati, serta memberikan wawasan tentang penanganan penyakit tanaman secara organik.
Dalam kunjungan tersebut, Prof. Loekas memaparkan pentingnya pendekatan berbasis biologi dalam mengelola penyakit tanaman untuk mendukung praktik pertanian berkelanjutan. Ia juga menyoroti peran metabolit sekunder sebagai komponen kunci dalam mengendalikan patogen tanaman secara alami.
“Metabolit sekunder dari agensia hayati, seperti Trichoderma sp. dan Bacillus sp., memiliki potensi besar untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia. Ini adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan tanaman sekaligus melestarikan lingkungan,” ujar Prof. Loekas.
Selain memberikan teori, Prof. Loekas melakukan inspeksi langsung terhadap tanaman pepaya dan pisang di lapangan. Ia memberikan masukan tentang gejala penyakit yang ditemukan serta langkah-langkah pengendaliannya. Para peserta kunjungan juga diajak melihat langsung proses pembuatan metabolit sekunder di fasilitas GGF, yang dinilai sebagai salah satu inovasi penting dalam pertanian organik.
Prof. Loekas juga memberikan pelatihan singkat kepada tim teknis GGF, membekali mereka dengan teknik-teknik baru dalam memanfaatkan agensia hayati untuk mengatasi tantangan di lapangan. Ia berharap bahwa inovasi ini dapat diadopsi secara luas untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.
Kunjungan ini tidak hanya memperkuat hubungan antara akademisi dan praktisi, tetapi juga mendorong implementasi teknologi organik yang lebih luas di sektor agribisnis. Dengan pendekatan ini, GGF diharapkan terus menjadi model bagi pengembangan pertanian ramah lingkungan di Indonesia. (DI)
Kuliah Umum Prof. Loekas Soesanto di Festival Inovasi Teknologi Unsika: Dorong Kemandirian dan Daya Saing Global
Karawang, 17 November 2024 – Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menggelar kuliah umum dalam rangkaian Festival Inovasi Teknologi Unsika 2024. Acara ini diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unsika dengan menghadirkan narasumber Prof. Ir. Loekas Soesanto, M.S., Ph.D.
Mengusung tema “Menciptakan Inovasi untuk Mendukung Kemandirian dan Kesejahteraan Masyarakat yang Inovatif dan Berdaya Saing Global”, Prof. Loekas membagikan wawasan berharga tentang pentingnya peran dosen dan mahasiswa dalam menciptakan karya inovasi yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Dalam sesi kuliah umum, Prof. Loekas menyoroti tiga aspek utama:
Motivasi Menjadi Insan Produktif
Prof. Loekas mendorong para peserta untuk terus berinovasi dan menghasilkan karya ilmiah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Ia menekankan bahwa produktivitas tidak hanya diukur dari jumlah karya, tetapi juga dari dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat dan pengembangan teknologi.Strategi Penelitian dan Publikasi Ilmiah
Dengan pengalaman luas dalam penelitian, Prof. Loekas membagikan tips efektif untuk merancang penelitian yang berkualitas serta mempublikasikannya di jurnal internasional bereputasi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi multidisiplin dan pemanfaatan teknologi dalam penelitian modern.Sharing Pengalaman dan Pencapaian
Prof. Loekas menceritakan perjalanan akademiknya, mulai dari tantangan yang dihadapi hingga keberhasilannya menghasilkan inovasi teknologi. Ia berharap pengalamannya dapat menjadi inspirasi bagi para peserta untuk terus berkarya dan berkontribusi di tingkat global.
Festival Inovasi Teknologi Unsika 2024, yang merupakan gelaran perdana, diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat komitmen Unsika dalam mencetak generasi inovatif yang siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional. (DI)