
Prodi Proteksi Tanaman Unsoed Selenggarakan Kuliah Praktisi Bersama PT. BASF: Bahas Inovasi Pertanian Berkelanjutan dan Peluang Karier
Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) kembali menggelar kegiatan Kuliah Praktisi sebagai upaya memperkaya wawasan mahasiswa tentang perkembangan dunia industri pertanian. Pada kesempatan kali ini, kuliah praktisi menghadirkan narasumber dari PT. BASF, perusahaan kimia multinasional terbesar di dunia yang juga memiliki lini bisnis Agriculture Solutions.
Kegiatan ini menghadirkan dua pemateri, yaitu Danang Widyantoko dan Ahmad Mujahid Fitri dari PT BASF Indonesia, yang juga merupakan alumni Fakultas Pertanian Unsoed. Acara berlangsung interaktif dengan dihadiri oleh dosen serta mahasiswa Program Studi Proteksi Tanaman dan Mahasiswa Tingkat Akhir Program Studi Agroteknologi yang memilih peminatan Perlindungan Tanaman.
Pemateri pertama, Danang Widyantoko, memaparkan mengenai tantangan pertanian di era perubahan iklim yang berdampak pada pola tanam serta perkembangan hama dan penyakit tanaman. Ia menjelaskan bahwa BASF memiliki komitmen tinggi terhadap pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) dengan terus menghadirkan berbagai inovasi berbasis Mode of Action (MoA) dalam bidang pestisida dan herbisida. Beberapa inovasi unggulan yang dipaparkan antara lain herbisida selektif untuk tanaman padi, penemuan insektsida dengan MoA baru (Group 36 – Transient Receptor Potential/TRPV) yang menargetkan organ chordotonal serangga, serta fungisida F500 (Group 11) yang dikembangkan untuk efektivitas perlindungan tanaman. Selain itu, BASF juga memperkenalkan inovasi seed treatment 536 04 F, kombinasi dua bahan aktif dari kelompok fungisida (Group 11 dan 40).
Sementara itu, Ahmad Mujahid Fitri dalam sesi kedua menyoroti peluang kerja luas di sektor pertanian dan pentingnya kesiapan mahasiswa menghadapi dunia profesional. Ia menjelaskan bahwa BASF berperan dalam berbagai lini usaha pertanian, termasuk benih, mekanisasi, perlindungan tanaman, serta pupuk dan nutrisi tanaman.
“Mahasiswa perlu membekali diri dengan hard skill, soft skill, dan professional values agar mampu bersaing dan beradaptasi dengan kebutuhan industri,” ujarnya.
Melalui kegiatan kuliah praktisi ini, mahasiswa diharapkan dapat memperluas wawasan terkait inovasi teknologi pertanian modern sekaligus memahami kompetensi yang dibutuhkan untuk berkarier di sektor agribisnis global.