
Penguatan Kurikulum Magister Berbasis Riset dan Inovasi Agroindustri: Fakultas Pertanian UNSOED Gelar Workshop Kurikulum Program Studi Magister dan Sosialisasi LAM-PTIP
Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) menyelenggarakan Workshop Kurikulum Program Studi Magister (S2) Agronomi dan S2 Ilmu Pangan dengan tema “Penguatan Kurikulum Magister Fakultas Pertanian Menuju Pendidikan Berbasis Riset dan Inovasi Agroindustri”, sekaligus sosialisasi instrumen akreditasi dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Ilmu Pertanian (LAM-PTIP). Acara berlangsung pada Selasa, 10 Juni 2025 di Auditorium Fakultas Pertanian UNSOED.
Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Pelaksana, Prof. Dr. Ir. Nur Prihatiningsih, M.P., yang menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya penyelarasan kurikulum pascasarjana dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta regulasi terbaru dalam pendidikan tinggi. Ia menekankan bahwa kurikulum harus adaptif dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja, industri pertanian dan agroindustri masa depan.
Selanjutnya, sambutan dari Wakil Dekan Bidang Akademik, Susanto Budi Sulistyo, S.TP., M.Si., Ph.D., menggarisbawahi bahwa penyusunan kurikulum ini merupakan bagian dari implementasi Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, khususnya terkait perubahan jumlah total SKS Program Magister dari paling sedikit 36 SKS menjadi 54-72 SKS. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk mahasiswa, alumni, pengguna lulusan (user), serta stakeholder yang memiliki kontribusi penting dalam proses pengembangan kurikulum.
Materi Workshop
Materi pertama disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Hadiwiyono, M.Si dari Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan paparan bertajuk Panduan dan Kerangka Penyusunan Kurikulum Program Magister Berbasis Outcome Based Education (OBE). Ia menekankan bahwa kurikulum dirancang mengacu pada:
- Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023
- Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) 2024
- Standar akreditasi nasional (LAM-PTIP) dan internasional (AUN-QA, ASIIN)
Menurut Prof. Hadiwiyono, pengembangan kurikulum harus mengintegrasikan nilai-nilai karakter, kebutuhan dunia kerja, serta aspek perkembangan individu, dengan menghasilkan profil lulusan sebagai pendidik, peneliti, dan profesional di bidang agronomi dan ilmu pangan. Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) mencakup sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus.
Materi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Heru Adi Djatmiko, M.P. dari LPPMP UNSOED, yang menyoroti pentingnya pendekatan Outcome Based Education (OBE) dalam penguatan kurikulum magister. Ia menjelaskan bahwa kurikulum OBE memiliki beberapa ciri utama, yakni fokus pada CPL, desain kurikulum terbalik (dimulai dari profil lulusan kemudian turun ke struktur kurikulum dan RPS), learning alignment (keselarasan antara outcome, aktivitas belajar, dan penilaian), serta prinsip evaluasi berkelanjutan dengan menerapkan Plan, Do, Check, and Action.
Lebih lanjut, Prof. Heru menjabarkan struktur kurikulum magister yang meliputi: (1) Perumusan profil lulusan berbasis kebutuhan IPTEKS dan hasil tracer study, (2) Penyusunan CPL dalam empat aspek utama, (3) Penentuan Body of Knowledge (BoK) sesuai perkembangan keilmuan, dan (4) Pengembangan RPS yang wajib memuat CPMK, metode pembelajaran, dan indikator evaluasi. Evaluasi dapat dilakukan melalui proyek, portofolio, simulasi, presentasi, tes tulis/lisan, seminar, praktikum, maupun observasi.
Melalui workshop ini, Fakultas Pertanian UNSOED berkomitmen untuk terus memperkuat kurikulum program magister agar mampu mencetak lulusan yang unggul, adaptif, dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi tantangan serta peluang di sektor pertanian dan agroindustri berbasis riset dan inovasi.