Back

Penandatangan Kerja Sama antara PLN Indonesia Power Adipala, Cilacap dengan Faperta UNSOED Kuatkan Kampus Berdampak

Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman bersama PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala, Cilacap menggelar penandatanganan Kerja Sama dengan tema kegiatan Penerapan Teknologi Tepat Guna dan Riset Integrasi Pertanian yang Berkelanjutan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan sinergi kedua pihak dalam penguatan CSR melalui penerapan teknologi tepat guna yang dikembangkan bersama Faperta UNSOED.

Acara penandatangan PKS dihadiri oleh Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. Sakhidin, M.P., para Wakil Dekan, para Ketua Jurusan, Tim Kerja Sama, Tim Peneliti dan Pelaksana, serta Ketua Tim Bidang Umum dan Keuangan Faperta UNSOED. Pihak PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala, Cilacap dihadiri oleh Senior Manager, Bapak I Wayan Arimbawa Y.S. beserta tim. Acara diawali dengan sambutan dari Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. Sakhidin, M.P., menyampaikan perkembangan kerja sama Fakultas Pertanian UNSOED selama 2 tahun terakhir (2024–2025). Sambutan dari PT PLN Indonesia Power UBP Jawa Tengah 2 Adipala, Cilacap disampaikan oleh Senior Manager, I Wayan Arimbawa Y.S., mengharapkan dengan adanya kerja sama ini, limbah PLTU berupa Fly Ash-Bottom Ash (FABA) dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan pestisida.

Implementasi kerja sama berfokus pada penerapan IoT khususnya untuk komoditas hortikultura, seperti bawang merah, penelitian dan pengembangan FABA sebagai pupuk dan pestisida, serta penelitian jangka panjang berupa perakitan varietas bawang merah adaptif di wilayah Adipala, Cilacap. Acara berlanjut dengan pembacaan dan penandatangan naskah PKS. Dalam diskusi, Manager Administrasi Bapak Alin Kurniawan Purwanindita menyebutkan bahwa di Kabupaten Cilacap sedang mengalami krisis ketersediaan bawang merah, temuan bahwa petani juga banyak yang menggunakan semen untuk mengatasi hama wereng dan penambah nutirisi (pupuk) menjadikan peluang FABA dapat dimanfaatkan sebagai pestisida dan pupuk. Tim Pengembangan Pupuk sekaligus pakar pupuk di Fakultas Pertanian UNSOED, Prof. Ir. Kharisun, Ph.D., menyampaikan bahwa ada peluang FABA dapat dijadikan pupuk karena kandungan unsur hara yang terkandung dalam FABA dapat meningkatkan kesuburan tanah. FABA yang mengandung Silika dengan persentase paling tinggi dibanding unsur hara lainnya dapat mengatasi cekaman abiotik seperti yang dialami oleh petani lahan marjinal. Riset yang akan dilakukan pada tahun pertama adalah memformulasikan FABA dengan dikombinasikan bahan organik berupa Kasgot dan dilakukan dalam skala screenhouse. Pada tahun kedua jika formula telah diperoleh akan dicobakan di skala lahan pada tanaman bawang merah. Tim Pengembangan Pestisida, Prof. Dr. Ir. Nur Prihatiningsih, M.S. menyampaikan bahwa Silika dapat mengatasi cekaman abiotik dan biotik. Silika dapat menghambat daya makan organisme pengganggu tanaman dengan mempertebal lapisan epidermis dari tanaman, sehingga tanaman menjadi lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Pengembangan FABA sebagai pestisida berpotensi dijadikan sebagai biopestisida dengan penambahan mikroba bermanfaat seperti Bacillus sp.

Acara diakhiri dengan ramah tamah antar pihak. Kerja sama dengan PT PLN IP Adipala, Cilacap ini menjadi jembatan bagi Fakultas Pertanian UNSOED dalam membangun kebermanfaatan bagi masyarakat, memperkuat peran sebagai kampus berdampak.