Back

Kuliah Praktisi Proteksi Tanaman Unsoed: Menyongsong Pertanian Berkelanjutan Bersama PT. Bayer

Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menyelenggarakan Kuliah Praktisi yang berlangsung pada tanggal 22-24 Oktober 2024. Acara ini diadakan secara daring melalui Zoom Meeting pada 22-23 Oktober, dan luring pada 24 Oktober di Auditorium Fakultas Pertanian. Narasumber utama dalam kuliah praktisi ini adalah Kukuh Ambar Waluyo, S.P., M.P., yang menjabat sebagai Head of Field Solutions Bayer Cropscience South East Asia and Pakistan dari PT. Bayer.

Hari Pertama: Pertanian Modern dan Keberlanjutan

Pada hari pertama, 22 Oktober 2024, Kukuh Ambar Waluyo membahas tema “Pertanian Modern dan Keberlanjutan: Situasi Pangan, Inovasi Pestisida, dan Regulasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik.” Dalam pemaparannya, ia menyoroti berbagai tantangan global terkait ketahanan pangan di tengah peningkatan populasi dunia, serta perubahan iklim yang semakin berdampak pada sektor pertanian. Kukuh menjelaskan bagaimana inovasi dalam pengembangan pestisida modern dapat meningkatkan produktivitas pangan sekaligus meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

“Pertanian modern harus mengedepankan keberlanjutan, baik dari sisi lingkungan maupun sosial. Inovasi dalam teknologi pertanian, termasuk pengembangan pestisida yang lebih aman dan efektif, harus selalu disertai dengan regulasi yang ketat untuk memastikan masa depan yang lebih baik,” tegas Kukuh di hadapan peserta yang hadir secara daring.

Hari Kedua: Pestisida dalam Pertanian Berbasis Lingkungan

Pada 23 Oktober 2024, tema yang diangkat adalah “Pestisida dalam Pertanian Berbasis Lingkungan: Prinsip, Aplikasi yang Tepat, dan Strategi Stewardship untuk Mencegah Resistensi.” Pada sesi ini, Kukuh menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang aplikasi pestisida yang tepat guna meminimalisir risiko resistensi hama. Ia menjelaskan bagaimana prinsip stewardship, yaitu pengelolaan berkelanjutan, harus diterapkan oleh para petani dan seluruh pemangku kepentingan agar manfaat pestisida dapat terus dirasakan tanpa merusak ekosistem pertanian.

“Pestisida tetap merupakan komponen penting dalam pertanian modern, namun aplikasi yang salah dapat menyebabkan resistensi hama dan patogen. Oleh karena itu, pendidikan dan strategi yang tepat sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan penggunaan pestisida,” tutur Kukuh.

Hari Ketiga: Peran Bioteknologi dan Pengalaman Bersama PT. Bayer

Puncak acara dilaksanakan secara luring pada 24 Oktober 2024 di Auditorium Fakultas Pertanian Unsoed, dengan tema “Peran Bioteknologi dalam Kehidupan dan Pertanian: Pengalaman Bersama PT. Bayer dan Pengenalan Program Internshipnya.” Kukuh Ambar Waluyo berbagi pengalaman langsung tentang bagaimana PT. Bayer berkontribusi dalam memajukan pertanian melalui bioteknologi. Ia juga memperkenalkan Program Internship yang ditawarkan oleh PT. Bayer, yang membuka peluang bagi mahasiswa untuk belajar mengelola pertanian.

Dalam sesi ini, Kukuh menjelaskan bagaimana bioteknologi memainkan peran vital dalam peningkatan produktivitas pangan secara berkelanjutan, termasuk pengembangan tanaman tahan hama dan penyakit, serta solusi berbasis bioteknologi lainnya yang mendukung ketahanan pangan global. Ia juga mendorong mahasiswa untuk terlibat lebih dalam mempelajari bioteknologi pertanian dan mempertimbangkan karier di industri ini.

 

Acara kuliah praktisi ini mendapatkan antusiasme tinggi dari para mahasiswa dan dosen yang berasal dari internal dan eksternal Unsoed, baik yang mengikuti secara daring maupun luring. Diskusi yang interaktif dan materi yang relevan dengan perkembangan terbaru di dunia pertanian membuat kuliah ini menjadi salah satu kegiatan penting dalam pengembangan wawasan mahasiswa di bidang proteksi tanaman dan pertanian berkelanjutan.

Dengan adanya kuliah praktisi ini, diharapkan mahasiswa Unsoed dapat semakin siap menghadapi tantangan dunia pertanian modern serta memiliki pengetahuan yang mendalam tentang inovasi dan strategi yang diperlukan untuk pertanian berkelanjutan di masa depan.