Back

Jurusan Agroteknologi Mengadakan Workshop Kurikulum Berbasis OBE

Kurikulum adalah suatu sistem yang digunakan dalam mengatur proses pembelajaran di Perguruan Tinggi. Perguruan tinggi harus senantiasa melakukan penyesuaian kurikulum untuk menjaga mutu Pendidikan, menyesuaikan issue terkini dan kebutuhan pengguna lulusan. Untuk itu Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman sebagai unit pelaksana kegiatan pendidikan di Perguruan Tinggi, melakukan kegiatan workshop kurikulum sesuai dengan kebijakan serta perkembangan yang ada.

Kegiatan dilaksanakan secara luring di Ruang Kuliah Pascasarajana Gedung A lt.2 Faperta  pada Rabu 17 Juli 2024. Kegiatan diikuti oleh Ketua, Sekretaris dan seluruh dosen Jurusan Agroteknologi. Kegiatan Workshop dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Sakhidin, M.P. selaku Dekan Fakultas Pertanian. Prof. Sakhidin juga menyampaikan sambutannya mengenai dukungan fakultas terhadap kegiatan ini. Turut hadir dalam pembukaan kegiatan Wakil Dekan Bidang Akademik. Susanto Budi Sulistyo, Ph.D, Wakil Dekan Umum dan Keuangan Dr. Budhi Darmawan dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Khavid Faozi.

Nara Sumber Kegiatan Workshop adalah Koordinator Program Sstudi Fatichin, S.P., M.P., Ph.D dan Ir. Noor Istifadah, M.C.P., Ph.D dari Jurusan Agroteknologi Universitas Padjajaran. Moderator yang memandu kegiatan adalah Woro Sri Suharti, Ph.D. Dalam kesempatan ini narasumber menjelaskan bagaimana kurikulum Outcome Based Education (OBE) sangat mendukung lulusan diterima di dunia usaha dan industri. Kurikulum ini mengacu pada outcome, sehingga tidak materi saja yang harus diaplikasikan di dalam kelas, namun juga mempersiapkan bagaimana lulusan yang telah dibekali kemampuan untuk menghadapi dunia kerja. Penerapan kurikulum OBE juga ikut mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Melalui penerapan program ini, perguruan tinggi akan lebih siap memproyeksikan lulusannya bisa bersaing di dunia global.

Noor Istifadah, Ph.D mengemukanan alasan perguruan tinggi menggunakan kurikulum OBE? Pertama, perkembangan teknologi yang semakin pesat akan memunculkan kesenjangan baru di dunia pendidikan. Lulusan (outcome) dituntut untuk lebih adaptif dengan kebutuhan dunia kerja. Melalui kurikulum OBE ini, perguruan tinggi akan lebih mudah menjembatani lulusan mendapatkan skill yang dibutuhkan di dunia kerja.  Kurikulum OBE dirancang untuk menciptakan lulusan sesuai kebutuhan industri.

Terdapat tiga poin penting yang akan dilakukan dalam proses evaluasi kurikulum OBE:

  1. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) atau Course Outcome.Pada tahapan ini, yang akan dievaluasi adalah kompetensi yang dimiliki mahasiswa setelah mengampu mata kuliah yang diikuti
  1. Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) atau Program Outcome. Program Outcomes adalah evaluasi capaian mahasiswa saat lulus. Evaluasi ini dilakukan dengan mengidentifikasi, mengumpulkan, dan mempersiapkan data yang dicapai saat mahasiswa lulus. Dengan CPL ini bisa digunakan untuk mengetahui kompetensi dari lulusan perguruan tinggi.
  1. Program Educational Objective (PEOs).Evaluasi ini dilakukan kepada lulusan setelah beberapa tahun. Fungsinya untuk melakukan evaluasi kompetensi lulusan dalam karir dan kehidupan. Di tahun pertama setelah lulus, biasanya akan digunakan untuk penilaian IKU.

Peserta workshop terlihat antusias dan mendapat pencerahan atas penjelasan narasumber mengenai pelaksanaan kurikulum OBE. Praktek baik yang telah dilaksanakan di Jurusan Agroteknologi UNPAD diharapkan dapat diadopsi di jurusan Agroteknologi UNSOED dan menjadikan lulusan lebih memiliki daya saing di dunia usaha dan industri. [ohr]