
Kuliah Praktisi Agroteknologi UNSOED Hadirkan Ketua Umum Duta Petani Millenial untuk Bahas Pengembangan Rantai Nilai Komoditas Pertanian
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), menyelenggarakan kegiatan Kuliah Praktisi bertema “Pengembangan Rantai Nilai Komoditas Pertanian: Penanganan Pascapanen, Pengemasan, Branding, dan Akses Pasar Berbasis Digital”. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Fakultas Pertanian UNSOED dan menghadirkan praktisi nasional, Rayndra Syahdan Mahmudin, S.ST., M.MA., Ketua Umum Duta Petani Millenial sekaligus Founder dan CEO Cipta Visi Group. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Pertanian UNSOED, terutama dari Jurusan Agroteknologi dan Program Studi D3 Agribisnis.
Acara dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. Sakhidin, M.P., yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan praktisi untuk memperkaya wawasan mahasiswa menghadapi tantangan pertanian modern. Setelah sambutan pembukaan, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber.
Kegiatan hari ini merupakan rangkaian dari Kuliah Praktisi Jurusan Agroteknologi, yang sebelumnya telah diselenggarakan secara daring pada 13 Oktober 2025 melalui Zoom Meeting dengan pemateri dan narasumber yang sama. Pada pertemuan daring tersebut, tema yang diangkat adalah “Transformasi Pertanian Modern: Peran Agroteknologi dalam Mewujudkan Sistem Pertanian Berkelanjutan.”
Dalam pemaparannya, Rayndra Syahdan Mahmudin menekankan pentingnya memahami rantai nilai komoditas pertanian sebagai langkah strategis dalam meningkatkan daya saing produk lokal. Peserta didorong untuk menjadi petani muda yang mampu membawa perubahan melalui inovasi pascapanen, pengemasan, dan digitalisasi pemasaran. Beliau menyoroti urgensi penanganan pascapanen dan pengemasan yang baik sesuai prosedur untuk dapat mempertahankan mutu, dasa simpan dan meningkatkan harga jual dipasar. Tidak hanya itu, branding baik personal branding maupun product branding dapat memperkuat identitas dan membedakan komoditas dari produsen lainnya. Dengan branding yang kuat, proses pemasaran akan lebih efektif dan mampu menjangkau pasar yang lebih luas.

Kegiatan ini juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung interaktif dan mendapat antusiasme tinggi dari para peserta. Melalui kuliah praktisi ini, mahasiswa memperoleh perspektif yang lebih luas mengenai dunia pertanian—tidak hanya dari materi yang dipelajari di ruang kelas, tetapi juga dari pengalaman nyata para praktisi di lapangan. Diharapkan kegiatan ini semakin meningkatkan minat dan motivasi mahasiswa untuk terlibat aktif dalam pengembangan sektor pertanian yang inovatif dan berkelanjutan.



