
Dosen Teknologi Pangan Unsoed Menjadi Narasumber dalam Sosialisasi Produksi Gula Kelapa yang Aman, Bersih dan Bermutu
Kabupaten Banyumas merupakan sentra produksi gula kelapa dan produk ini menjadi produk unggulan daerah. Permintaan pasar akan gula kelapa terus meningkat, seiring dengan persepsi konsumen bahwa gula kelapa merupakan gula yang baik untuk kesehatan. Saat ini konsumen menuntuk gula kelapa yang dihasilkan harus memiliki kriteria yang bersih, aman dan bermutu. Untuk memenuhi tuntutan konsumen dengan kriteria mutu tersebut, muncul kebutuhan untuk peningkatan pada semua tahapan proses produksi gula kelapa. Pemerintah Kabupaten Banyumas dan para pelaku usaha gula kelapa terus berupaya untuk menghasilkan gula kelapa sesuai tuntutan pasar.

Sejalan dengan itu, pada tanggal 17 November 2025, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas mengadakan kegiatan “Sosialisasi Produksi Bersih Gula Kelapa dan Penyerahan Bantuan Sarana dan Prasarana Produksi Gula Kelapa” bertempat di Aula Kantor Desa Batuanten, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Pada kegiatan tersebut, Karseno, PhD. dosen dari program studi Teknologi Pangan menjadi narasumber dengan topik memproduksi gula kelapa yang bersih, aman dan bermutu. Hadir pada kegiatan tersebut dari pihak dari Kecamatan Cilongok, DPRD Kabupaten Banyumas, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas, Pemerintah desa Batuanten, perajin gula kelapa, dan pihak terkait lainnya.
Dalam presentasinya, Karseno menjelaskan strategi dan tahapan dalam memproduksi gula kelapa yang bersih, aman dan bermutu. Secara lebih detil, diuraikan hal-hal yang harus diperhatikan pada tahapan penyadapan, penggunaan “laru”, penyaringan nira, penggunaan anti buih, pemasakan nira menjadi gula, pencetakan, pengemasan dan penyimpanan. Selain menjelasakan dengan presentasi, Karseno juga mempraktekan bagaimana dapat mengetahui gula kelapa yang dihasilkan tersebut bersih atau tidak, dengan cara melarutkan sampel gula dan menyaringnya dengan kain saring. Gula kelapa yang tidak bersih akan ditemukan kotoran pada saringan tersebut. Jumlah kotoran yang tertangkap pada kain saring akan menunjukkan kebersihan gula kelapa tersebut. Hasil pengujian pada sampel gula kelapa yang dibawa para perajin, menunjukkan gula yang diproduksi perajin sudah bagus (bersih).
Acara berlangsung menarik dan interaktif. Para perajin gula kelapa sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, banyak peserta yang mengajukan pertanyaan tentang bagaimana agar gula kelapa yang dihasilkan memiliki mutu yang baik. Beberapa peserta juga menceritakan pengalamannya dalam memproduksi gula kelapa selama ini dan mendapat masukan dari narasumber untuk perbaikannya. Melalui kegiatan ini, Fakultas Pertanian Unsoed menegaskan peran aktifnya dalam mendampingi dan membantu untuk memperkuat pembangunan pertanian di wilayah Banyumas khususnya dan Indonesia pada umumnya, terutama pada industri gula kelapa.



