Dukung Pencapaian IP 400, UNSOED Terapkan Rekayasa Teknologi Minapadi Protani Salibu
Ilmu dan teknologi yang diterapkan dan dikembangkan secara tepat, akan membantu pemecahan permasalahan dan mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan sektor pariwisata Desa Panembangan Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas terdukung oleh rekayasa teknologi Minapadi Protani Salibu, ilmu dan teknologi yang dikenalkan oleh peneliti Universitas Jenderal Soedirman dan ITT Telkom Purwokerto. Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, M.P., Ph.D., Dr. Dyah Susanti, S.P., M.P. peneliti bidang pertanian sekaligus pemulia varietas unggul padi Inpago Unsoed Protani bersama Prof. Dr. Sri Lestari, S.E., M.Si. peneliti bidang manajemen ekonomi Universitas Jenderal Soedirman dan M. Lulu Latif Usman, S.Pd., M.Han dari ITT Telkom Purwokerto menerapkan ilmu pertanian, manajemen serta teknologi informatika untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata Desa Panembangan yang berbasis minapadi.
Inkonsistensi petani dan pembudidaya ikan Desa Panembangan dalam penerapan konsep minapadi menjadi mina dan padi, serta terjadinya kekosongan minapadi pada jeda antar musim tanam mengakibatkan objek wisata Svarga Minapadi yang dikembangkan Pemerintah Desa Panembangan sejak tahun 2019 yang semula didatangi banyak pengunjung, menjadi berkurang jumlah wisatawannya, sehingga berdampak terhadap kondisi perekonomian masyarakat khususnya yang menggantungkan pendapatan dari usaha yang dijalankan di sekitar lokasi wisata. Di sisi lain, produktivitas padi di Desa Panembangan belum optimal (hanya dua kali tanam padi dengan produktivitas di bawah 6 ton per hektar), harga pakan ikan yang tinggi yang berakibat tingginya biaya usaha tani minapadi serta terbatasnya kapasitas manajemen pariwisata menjadi permasalahan Kelompok Tani Krido Yuwono V dan Kelompok Pembudidaya Ikan Krido Yuwono dalam menghidupkan kembali dan mengelola Svarga Minapadi. Melalui Program Desa Binaan (PDB) Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, tim peneliti Universitas Jenderal Soedirman berupaya mendukung revitalisasi sektor pariwisata berbasis minapadi Desa Panembangan.
Panen Minapadi Protani yang dilanjutkan dengan pemotongan bonggol tanaman padi untuk ditumbuhkan kembali menuju Minapadi Protani Salibu dilaksanakan pada Kamis, 24 Oktober 2024 bertempat di Techno Park Minapadi, lahan percontohan di area Svarga Minapadi Desa Panembangan. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Ir. Jaka Budi Santosa, M.M., Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Prof. Dr. Ir. Sakhidin, M.P. serta Komandan Kodim 0701 Banyumas Letkol. Arm. Ida Bagus Adi Permana, S.T., M.Han. serta undangan lainnya melaksanakan panen Minapadi Protani di Techno Park Minapadi bersama Kepala Desa Panembangan Untung Sanyoto, S.Pd., perangkat desa, Kelompok Tani dan Kelompok Pembudidaya Ikan Desa Panembangan dan tim PDB, dilanjutkan sarasehan, membahas penerapan teknologi dan rencana tindak lanjut pada musim tanam selanjutnya.
Prof. Totok dalam laporannya pada acara sarasehan menegaskan bahwa teknologi yang diterapkan tidak mengabaikan kearifan lokal. Penerapan salibu dalam budidaya minapadi protani akan memberikan peluang bagi petani Desa Panembangan untuk panen dua kali pada setiap musim tanam, meskipun tanam hanya satu kali. Jika dalam satu tahun petani menanam dua kali, maka diproyeksikan akan panen 4 kali, atau memperoleh hasil panen dua kali dari setiap penanaman. Ditambah lagi ikan yang nanti akan dihasilkan dari minapadi protani salibu ini menjadi maksimal pertumbuhannya, karena pertumbuhan dan perkembangan ikan tidak terganggu oleh adanya pengolahan tanah dan persemaian. Sunarsono sebagai perwakilan kelompok tani dan pembudidaya minapadi Krido Yuwono menyampaikan terima kasih atas pendampingan teknologi yang dilakukan tim PDB, termasuk bantuan berupa benih padi Inpago Unsoed Protani dan sarana produksi lainnya, serta bantuan latan pembuat pellet apung yang nantinya akan sangat membantu menekan biaya pakan ikan pada budidaya minapadi yang menjadi komponen biaya terbesar, mencapai 70%. Menyorot relevansinya dengan peningkatan produktivitas pertanian, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Ir. Jaka Budi Santosa, M.M. menyampaikan bahwa pilihan teknologi yang diterapkan sangat tepat karena penggunaan varietas unggul akan meningkatkan produksi. Lebih lanjut teknologi yang dikenalkan Unsoed ini akan mendukung pencapaian IP 400 yang sedang digaungkan pemerintah. Melalui penerapan teknologi Minpadi Protani Salibu ini, petani Desa Panembangan tetap menanam dua kali, tetapi berpotensi panen 4 kali dalam satu tahun. Prof. Sakhidin, selaku Dekan Fakultas Pertanian menitikberatkan perhatian pada hilirisasi teknologi Fakultas Pertanian Unsoed yang diharapkan dapat membantu pemecahan masalah di Desa panembangan dan masyarakat pada umumnya, serta mendukung pencapaian indeks kinerja utama (IKU) yang menjadi standar kinerja perguruan tinggi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan dosen, mahasiswa dan masyarakat. Mahasiswa berkegiatan di luar kampus dalam bentuk magang dan riset MBKM juga akan mendukung penguatan kompetensi sekaligus mendukung pencapaian IKU 3. Sedangkan pemanfaatan inovasi teknologi yang dihasilkan dari penelitian dosen yang dimanfaatkan masyarakat merupakan bagian dari pencapaian IKU 5. Letkol. Arm. Ida Bagus Adi Permana, S.T., M.Han menyampaikan tanggapan positif terhadap program dan teknologi yang diterapkan. Apalagi TNI AD, termasuk Kodim 0701 banyumas yang merupakan bagian dari Korem 071/Wijaya Kusuma telah berkolaborasi dengan Unsoed khususnya tim pemulia Inpago Unsoed Protani yaitu Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, M.P., Ph.D., Dr. Dyah Susanti, S.P., M.P. dan Dr. Agus Riyanto, S.P., M.Si dalam membangun ketahanan pangan dan pencegahan stunting, juga bersama pemerintah daerah, khsuusnya Dinas Pertanian dan ketahanan pangan kabupaten Banyumas. Komandan Kodim berharap selanjutnya semua pihak dapat bergerak secara sinergis melalui kolaborasi yang semakin mantap. Perhatian dan arah gerak yang terkoordinasi dari semua pihak diharapkan mampu menjaga iklim sejuk di berbagai sektor pembangunan bangsa, termasuk pertanian dan pariwisata yang akan mendukung perkembangan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Tim PDB bersama Pemdes Panembangan dan mahasiswa MBKM