Back

Program Studi DIII Agribisnis Menggelar Workshop Kurikulum Berbasis OBE

Perkembangan pendidikan yang sangat pesat membuat setiap program studi yang ada harus bisa merespon cepat khususnya dalam menyiapkan lulusan diploma tiga yang memiliki kompetensi dan siap bekerja. Tentunya dalam mempersiapkan kebutuhan tersebut program studi Diploma Tiga Agibisnis Unsoed menggelar workshop kurikulum berbasis OBE (Outcame Based Education). Agenda kali ini adalah upaya program studi dalam rangka mempersiapkan kurikulum yang mengandung capaian pembelajaran lulusan yang tercermin dari pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang sesuai dengan permintaan masyarakat.

Acara workshop kurikulum program studi diploma tiga berbasis OBE diselenggarakan pada hari Selasa (15 Mei 2024). Acara ini diawali dengan sambutan dari Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian yaitu Ibu Dr. Irene Kartika Eka Wijayanti, S.P., M.P. kemudian dilanjutkan dengan dibukanya acara secara resmi oleh Dekan Fakultas Pertanian Unsoed yaitu Bapak Prof. Dr. Ir. Sakhidin, M.P. Kegiatan workshop ini dilaksanakan di Ruang Rapat Besar Lt. 2 Gd A Fakultas Pertanian dengan menghadirkan dua narasumber penting yaitu Dr. R. Kunto Adi, S.P., M.P. (Kepala Prodi D3 Agribisnis UNS) dan Dr Ardiansyah, S.TP, M.Si (Koordinator Pusat Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi LP3M Unsoed.

Narasumber pertama yaitu Dr. R. Kunto Adi, S.P., M.P membahas mengenai Implementasi kurikulum berbasis OBE pada pendidikan vokasi. Beliau menuturkan bahwa program studi diploma tiga harus lebih aware terhadap aturan-aturan terbaru yang ada seperti Permendiknbud no 53 tahun 2023. Selain itu dalam menyusun kurikulum berbasis OBE harus disesuaikan dengan panduan penyusunan kurikulum pendidikan tinggi vokasi. Selain itu dalam penyusunan kurikulum idealnya melewati lima tahapan yang dinanjurkan. Lima tahapan yang dimaksud adalah analisis konsideran, model dan desain, kontruksi dan prauji, pelaksanaan, evaluasi dan diakhiri dengan tindak lanjut. Analisis konsideran penting untuk dilakukan sehingga nantinya kurikulum yang tersusun mampu menjawab apakah lulusan siap bekerja/siap usaha, apakah kurikulum sudah sesuai dengan perkembangan IPTEKS terbaru, apakah kurikulum sesuai dengan KKNI yang ada. Dalam analisis konsideran alangkah lebih baiknya melakukan benchmarking atau kajian banding kurikulum dengan program studi lain yang sejenis. Narasumber pertama juga mengungkapkan bahwa penyederhanaan standar kompetensi lulusan saat ini ada sedikit perubahan dimana kompetensi saat ini tidak dijabarkan secara rinci sehingga perguruan tinggi khususnya melalui program studi dapat merumuskan kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan secara terintegrasi. Point mengenai tugas akhir saat ini dapat berbentuk prototipe, proyek atau bentuk lainnya sehingga tidak harus dalam bentuk tugas akhir seperti biasanya.

Narasumber kedua yaitu Dr Ardiansyah, S.TP, M.Si membahas mengenai sistem informasi OBE. Pada dasarnya Universitas sudah menyiapkan sistem informasi yang tepat bagi pengimplementasian OBE. Hal ini adalah dampak positif dari banyaknya program studi yang akan berproses menuju akreditasi internasional. Narasumber juga menyatakan bahwa pengukuran CPL melalui sistem terjadi ketika dosen upload nilai di SIA. Komponen upload nilai harus sesuai dengan rencana assesment pada RPS OBE, agar bisa ditarik dari SIA ke Sistem Kurikulum OBE. Rekap pencapaian Sub-CPMK tiap mahasiswa akan terlihat di sistem kurikulum. Perlu tindakan ke mahasiswa yang belum tercapai Sub-CPMK nya, untuk menggunakan sistem ini, semua mata kuliah kurikulum baru harus sudah diinput di SIA. Setelah pemaparan dari kedua narasumber maka sesi acara dilanjutkan dengan sesi diskusi. Sesi ini memunculkan banyaknya pertanyaan dan jawaban baik dari para peserta maupun narasumber yang ada sehingga sesi ini berjalan dengan sangat baik.